aku menyadari sepenuhnya ada keanehan dalam tubuh ini. selalu ada bisikan yang tak sanggup aku bedakan antara aku yang sebenarnya ataukah ini bukan aku.
Malam tadi (kamis malam) aku pulang tengah malam seperti biasanya. aku ingat betul ketika menginjakkan kaki di rumah udara dingin langsung menghampiriku. namun udara itu bukan hanya sekedar hembusan, lebih dari itu seakan menyelimuti tubuhku yang letih. istriku yang terlihat letih kupersilahkan istirahat lebih dahulu karena aku tidak tega melihat tubuhnya yang kuyu dengan pekerjaan rumah tangga dan sedang hamil ke empat.
Istriku tidur di kamar bersama dua orang anakku hapri dan hardi. sedang aku tidur di kasur ruang satunya lagi. hal ini bukan kami (aku dan istriku) sedang pisah ranjang. tapi memang begitulah keadaannya. aku tidak tega tidur bersama2 anak dan istriku di satu kasur karena aku tahu dua anak laki2 ku itu merasa terganggu bila aku juga nimbrung tidur di kasur yang sama.
Bila anakku yang pertama masih hidup, pasti rumah ini akan lebih heboh lagi dengan 3 anak laki2 ku yang lincah dan nakal tapi jenius dan penurut sepenglihatanku. sayang diumur 1 tahun 8 bulan anakku Fakhriy meninggal dunia pada bulan november 2005.
Kembali ke waktu kamis malam jum'at 19 Mei 2011.
Kebiasaan ini terulang terus menerus. tiba2 tubuh ku lemas, mataku berat dan mengantuk. seakan tenagaku terkuras oleh suatu pekerjaan berat di siang harinya. memang di siang tadinya aku berkutat sendiri menyerpis mobilku tanpa bantuan orang lain, tapi bagiku hal itu belum akan menguras habis tenagaku karena kulakukan dengan santai. Selang beberapa menit aku tertidur dan bermimpi. Mimpi yang tak jelas ujung pangkalnya tapi hampir sama dengan mimpi2 yang slalu menghiasi malamku. yaitu mimpi berkelahi dengan makhluk halus. tapi mimpi malam ini aku seakan2 benar2 terjadi. aku tersintak dari mimpi. tubuhku lemas. aku ingat pesan orang tua bila mimpi buruk harus mengambil posisi tidur miring.
Suasana rumah sepi. kumiringkan badanku ke arah kanan. tiba2 aku merasa lemah sekali. sangat lemah. tetapi pendengaranku terasa sangat kuat. bunyi detak jarum jam dan jantung ku terasa kuat sekali bersahut-sahutan. jam dinding itu berjarak 3 meter dari tempat tidurku, tetapi seolah-olah terdengar lekat menempel di telingaku. aku coba menenangkan diri. tetapi sekujur tubuhku tidak dapat bergerak. suaraku tidak bisa keluar. hanya sedikit bola mataku yang bisa kupaksakan mengintip dari kelopak mataku yang berat untuk dibuka.
KEMUDIAN... keanehan inilah yang terjadi.
aku mendengar rentakan telapak kaki yang berjalan cepat dan sangat banyak bergerak dari jalan depan rumahku. tepatnya dari arah danau dendam tak sudah. dan entah apa yang membuat aku bisa melihat menembus dinding rumahku dan menyaksikan segerombolan mahluk berjalan, melompat, dengan cepat mengarah ke tempat ku. Namun bentuk mahluk itu masih samar-samar. aku alihkan pandanganku segera. tapi dalam hitungan detik tiba2 aku mendengar hentakan kaki itu telah sampai di depan rumahku, kemudian masuk, menuju kamarku dan ia berada tepat didepan mataku dan langsung melompat ke atas kasurku dan berada di belakangku yang sedang tidur miring. Hanya ucapan 'LAILAHA ILLALLAH" yang bisa kuteriakkan dalam hati. semakin keras... semakin keras.. dan khirnya bibirku sanggup meneriakkannya walaupun bibirku hanya bisa kugerakkan setengah. aku berteriak berharap istri ku mendengar. Teriakan ku sebenarnya sudah sekuat tenaga, tapi yang keluar dari mulutku mirip lolongan merintih mengucap 'LAILAHA ILLALLAH". Alhamdulillah aku bersyukur istriku mendengar jeritan ku. langsung menujuku dan menyentuhkan tangannya di bahuku. Sekejap mata aku terbangun dan langsung terduduk mengucap "Alhamdulillah". Aku sudah terbiasa dengan kejadian ini. Dan sudah kuberitahu pada istriku bila aku diganggu oleh mahluk halus seperti itu cukup menyentuh tubuhku maka aku akan terbebas dari gangguannya.
Akan tetapi ulah mahluk itu belum terhenti disitu. Selang beberapa menit aku bercerita tentang kejadian itu pada istriku, anakku Hardi (umur 2 tahun setengah) tiba2 menjerit keras sekali. Tanpa pikir panjang aku menyuruh istriku menghidupkan lilin di kamarnya (kamar anakku) dan di dekat kasurku. Gangguan mahluk itu langsung lenyap. Anakku tertidur pulas lagi. Dan aku pun sudah tertidur lagi sampai pagi hari ini.
Ide menghidupkan api lilin (atau api lainnya) itu dulu muncul sewaktu kelahiran anak pertamaku (Fakhriy Alm) yang terus menerus menangis ditengah malam, terutama senin malam selasa dan kamis malam jum'at. Seakan ada yang membisikkannya tepat ditelingaku dengan suara lantang "HIDUPKAN API". dan juga malam tadi. Suara itu muncul kembali membisikkan hidupkan api.
Aku kembali mengingat2 bentuk mahluk halus yang mengganguku malam tadi. bentuk wajahnya tidak begitu nyata akan tetapi tirus segitiga. berjalan seperti anjing (merangkak tetapi seperti merayap cepat). yang tampak sekali tepat didepan mataku adalah bentuk kaki makluk itu yang berwarna coklat tua gelap, kurus tak berdaging dan bertelepak kaki panjang. Walaupun hanya sekian detik aku melihat mahluk itu namun bayangan sketsanya masih terukir jelas di mataku. Wallahu'alam.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus