Jumat, 20 Mei 2011

MELIHAT MAHLUK GAIB (PENAMPAKAN)

Aku henri, usiaku sekarang memasuki 33 tahun. Banyak sudah kejadian-kejadian diluar jangkauan ilmu nyata yang aku alami dari aku berusia kecil (sekitar 5 tahun).
  1. Umur 5 tahun aku melihat pocong disebelah ibuku yang sedang merapikan tempat tidur di malam hari.     kemudian aku jatuh sakit demam selama 1 minggu.
  2. Umur 10 tahun sampai 14 tahun aku selalu bermimpi kejadian kelahiranku. seolah-olah aku sedang berada diatas atap rumah gubuk tempat aku dilahirkan, detik demi detik aku perhatikan dengan seksama. tanpa terlewatkan satupun kejadian. suasana rumah waktu aku dilahirkan, hujan dan petir pada malam itu. kemudian aku dimandikan dengan air kopi oleh ayahku. kakak-kakakku yang duduk berjejer di teras rumah menunggu kelahiran ku. Wajah dukun bayi  "Ibu Ema" yang membantu persalinan. posisi dipan kayu tempat aku dilahirkan dan semuanya bisa kuingat dengan jelas karena mimpi itu terus berulang di malam hari sewaktu umurku 10 tahun. dan pada waktu umurku 14 tahun (SMP) aku memberanikan diri bercerita tentang hal itu pada ayahku. Karena aku tipe orang yang sangat takut bercerita dengan ayah pada waktu itu. karena ayahku yang bertemperamen keras dan tidak suka banyak bicara. TERBUKTI ayahku sangat terkejut dan tersenyum mendengar ceritaku. semua yang kuceritakan dibenarkan semuanya oleh ayahku. Padahal aku tinggal di gubuk itu hanya batas usia 2 tahun. Yaitu tahun 1978 s/d 1980. Kemudian awal 1981 kami pindah ke Km.7 tempat aku sampai dewasa. Sampai sekarang aku belum tahu apa manfaatnya aku mengetahui semua itu dan apa hikmahnya. Hanya berprasangka baik bahwa Allah menunjukkan kepadaku bahwa hidup itu berawal dan pasti berakhir.
  3. Aku bisa ingat kejadian-kejadian waktu aku kecil (umur 2 tahun) sampai dengan saat ini. Kadang aku pun tak ingin memori yang ada di otakku ini full seperti hardisk komputer yang akhirnya tidak bisa bergerak lagi (error) atau bad sector. Namun semuanya, detil-detil kejadian waktu kecil itu mudah sekali untuk aku ingat. Contohnya ibuku bercerita waktu aku usia 1,5 tahun (kata ibuku), ujung jari tengah tangan kiriku pecah tertimpa kayu dan di jahit oleh bidan. Aku langsung ingat detil kejadian itu yang mana waktu itu aku, abangku Herman (alm) dan kakak perempuan ku Herlen sedang bermain ayunan kayu tumbang yang cukup besar. kemudian aku mendekat dan memegang ujung kayu tersebut. oleh karena kedua kakakku sama-sama melepaskan pegangan kayu itu sedangkan aku tetap memegangnya jari tengah tangan kiriku dihimpit kayu berat itu dan ujung jariku pecah berdarah. kemudian kedua kakakku berteriak keras memanggil ibuku. Ibuku panik dan langsung berlari menggendongku ke rumah Ibu Bidan Dian (nama bidan itu) yang jaraknya kira-kira 200 meter dari gubuk kami. Sesampai di rumah bidan dian aku kemudian dijahit jariku, aku menangis meronta dan (maaf) sampai aku buang air kecil dan buang air besar di celanaku menahan sakit. Setelah dijahit ujung jariku bidan itu memberiku sebuah roti biskuit yang aku ketahui setelah aku besar itu adalah 'ROTI MARIE" . Aku berhenti menangis bukan karena rasa sakit itu hilang tetapi aku sangat senang makan roti itu... hahaha.. dari kecil aku sudah bisa ...."menutup kesedihan dan kesakitan dengan kenikmatan"... walau sesaat.
  4. AKU MENGALAMI DUA KALI SAKRATUL MAUT  (menurutku).     Yang PERTAMA waktu itu bulan Mei 1995. kami sekeluarga sedang dihadapi cobaan yang mengakibatkan kakakku meninggal dunia yaitu HERMAN (alm). Mungkin tidak masuk akal kami keluarga miskin dijadikan bahan kebuasan seseorang yang Dajjal dan Sombong dengan menyantet kami sekeluarga. Kami sekeluarga berenam, yaitu Ayah, Emak, Aku, Abangku (HERMAN alm) dan kedua kakak perempuanku HARTIFA dan HERLEN. Setelah kematian abangku Herman kami sekeluarga masih juga terus diganggu oleh dukun santet itu misalnya dengan membuat kakak Herlen menggigau tidak karuan, berteriak-teriak bahkan emakku pun kerasukan roh-roh moyangnya karena gangguan dukun santet itu. sehingga setiap malam kami tidur bersama-sama di ruangan tengah di atas tikar, bergantian tidur dan berjaga untuk menjaga kemungkinan2 lain yang akan terjadi. Aku ingat sekali malam itu adalah malam Selasa (senin malam wage). Jam 00.30 jadwal giliran ku berjaga, sedangkan ayah, emak dan kakak2 ku tidur di sampingku. Udara dingin malam dan kantuk berat aku lawan dengan merokok dan mengopi dicampur dengan garam. Sekitar Jam 01.00 malam tiba2 tenagaku hilang seketika dan tidak tahan lagi menahan kantuk, sedangkan jadwalku harus sampai dengan jam 02.00 yang kemudian adalah giliran kakakku Hartifa. Akhirnya aku terjatuh tertidur tertelungkup, tetapi alam bawah sadarku masih kuat bahwa aku ingat kami sekeluarga sedang di santet orang jahat. Tapi tubuhku seluruhnya tak bisa bergerak. Tiba-tiba aku merasa kakiku terangkat ke atas, tetapi aku masih tidur tertelungkup. kemudian PERLAHAN-LAHAN SEKALI ADA YANG MENARIK TUBUHKU MULAI DARI KAKI , BADAN, DAN TERAKHIR KEPALA KEARAH ATAS (PLAPON RUMAH). dan Aku sangat-sangat terkejut seolah-olah tubuh ku tersedot oleh kekuatan dan aku terlepas dari kepala belakang ku. Kemudian aku melihat tubuhku masih tidur tertelungkup dilantai. HANYA sekali itulah aku melihat belakang tubuhku lengkap tidur tertelungkup. hanya jarak berapa detik saja tubuhku terasa mengambang dengan posisi seperti "berenang menyelam" kaki mengambang ke atas, kepala mengarah kelantai. DAN ADA SEPERTI BENTUK LORONG PUTIH YANG MENGARAH LURUS KEATAS DAN AKU TERSEDOT DALAM LORONG ITU. SEDANGKAN DISEKELILING LORONG ITU HIRUK PIKUK OLEH SUARA-SUARA YANG BERMACAM-MACAM. ADA YANG MENJERIT, ADA YANG MENANGIS, ADA YANG TERTAWA, DAN ADA YANG MENGAJI BERCAMPUR BAUR MEMBUAT AKU PANIK. AKU TERUS TERSEDOT KE ATAS DAN TELAH MELEWATI LAMPU YANG TERGANTUNG DI PLAPON RUMAH. Ketika aku merasa hampir lepas keluar dari atap, entah suara atau bisikan dari mana mengingatkan ku untuk berucap 'LAILAHA ILLALLAH' sekuatnya-kuatnya. Aku lakukan itu. aku berteriak sekuat tenaga "LAILAHA ILLALLAH" dengan posisi kepala menyeruduk terus ke bawah kerah tubuhku yang tadi aku tinggalkan. aku terus melafazkan kalimat itu.. dengan berteriak dengan menangis, dengan sekuat tenaga... dengan tidak lagi menghiraukan suara-suara yang ada di samping lorong putih itu. WAKTU ITU AKU BETUL-BETUL SADAR BAHWA INILAH ROHKU YANG SUDAH KELUAR DARI TUBUHKU DAN DISEDOT OLEH KEKUATAN LORONG PUTIH ITU. YANG AKU RASAKAN HANYALAH WAJAHKU ADA. PIKIRAN KU ADA. TAPI AKU TIDAK BISA MENGGERAKKAN TUBUHKU, KAKIKU, TANGANKU, TERASA MELAYANG. TETAPI MATAKU BISA MELIHAT, DAN WAJAHKU YANG HANYA BISA KUFUNGSIKAN UNTUK KEMBALI KE TUBUH ASLIKU YANG TERTELUNGKUP DILANTAI. Aku yakin berkat Izin Allah SWT, akhir nya wajahku terus menerobos ke belakang kepala tubuhku, masuk kedalam rambut ku. Dan aku tidak tahu lagi bagaimana prosesnya sehingga aku langsung tersentak bangun, dengan keadaan menangis dan terus berucap 'LAILAHA ILLALLAH" . Kakakku Hartifa yang tidur disampingku terbangun. Aku ceritakan secara singkat tetapi dia hanya menjelaskan memang tadi dia mendengar aku menggigau tapi tidak jelas apa yang aku ucapkan katanya. tapi ucapan terakhirku ia dengar dengan jelas lafaz "LAILAHA ILLALLAH" jelas terucap dibibirku dengan keras sehingga ia terbangun.>>>>>>>>>>>>>> Yang KEDUA aku mengalami sakratul maut yaitu ketika aku dioperasi usus di rumah sakit SUMEDANG jawa barat pada bulan Nopember 1998. Setelah aku dibius aku terasa ngantuk sekali. indah sekali terasa tidurku waktu itu. rasa sakit pada perutku yang begitu sangat menyakitkan langsung hilang seketika. Dalam tidur (dibius) itulah aku bermimpi layaknya menyaksikan film dokumenter hidupku. Dari aku masih kecil, Sekolah SD, SMP dan SMA seolah-olah diputar kembali dan aku menyaksikannya seperti pemutaran film. dalam mimpi itu aku melihat ada kejadian-kejadian indah yang membuat aku tertawa. ada kejadian2 sedih yang membuat aku menangis, ada kejadian-kejadian yang menakutkan membuat aku terengah-engah ketakutan. Dan dinampakkan juga bermacam-macam perbuatan dosaku dan membuat aku membisu dalam mimpiku tanpa mimik muka. Kemudian pada akhir mimpi ku aku melayang-layang terbang terasa di dunia yang aku belum pernah pijak. berbentuk tanah kuning nan luas tanpa batas, aku terus melayang. terkadang berdiri tegak tanpa siapapun. dan dalam mimpi itu aku terasa menyelidiki dalam pikiranku. DIMANAKAH INI..??? Namun ada satu yang membuat aku teringat akan diriku. bahwa aku masih bujangan waktu itu. aku berhasrat cinta tulus pada seorang wanita. Aku ingat akan wanita itu. Aku ingat lagi aku sedang apa. Aku ingat lagi aku sedang berjuang untuk masa depan di Kota Bandung. Dan semangat ku untuk kembali ke dunia yang sebenranya timbul seketika. Yang terbisikkan hanya aku tidak akan rela mati sebelum aku berhasil dan mengucap " Aku cinta kamu setulusnya wahai ..............." pada wanita itu. Kemudian beberapa selang waktu aku terbangun dan sudah berada di ruang pasca operasi. Aku bertanya keperawat yang ada berapa jam aku di operasi, perawat itu menjawab "Mas tadi mulai operasi Jam 14.00, sekarang jam  (9 malam) lewat" katanya. Berarti aku tidak sadarkan diri selama 7 Jam. Tak berapa lama datanglah dokter yang mengoperasiku bernama Dokter Yuyun (laki-laki) berkata "Alhamdulillah, jarang-jarang ada yang selamat dari operasi besar kayak kamu". Aku dijahit sebanyak 27 jahitan di perutku dan Ususku dipotong sepanjang 40cm karena luka sobek diusus dan infeksi. Untuk wanita yang telah menginspirasiku hidup kembali waktu itu aku ucapkan terima kasih yang setulusnya bila mengikhlaskan aku meminjam namanya waktu aku berucap "aku cinta padamu dan takkan ada selain kamu" DALAM SAKRATUL MAUTKU..

CATATAN GAIB

MALAM INI aku mulai merenung kembali...membaca diriku. Jum'at, 20 Mei 2011
aku menyadari sepenuhnya ada keanehan dalam tubuh ini. selalu ada bisikan yang tak sanggup aku bedakan antara aku yang sebenarnya ataukah ini bukan aku.
Malam tadi (kamis malam) aku pulang tengah malam seperti biasanya. aku ingat betul ketika menginjakkan kaki di rumah udara dingin langsung menghampiriku. namun udara itu bukan hanya sekedar hembusan, lebih dari itu seakan menyelimuti tubuhku yang letih. istriku yang terlihat letih kupersilahkan istirahat lebih dahulu karena aku tidak tega melihat tubuhnya yang kuyu dengan pekerjaan rumah tangga dan sedang hamil ke empat.
Istriku tidur di kamar bersama dua orang anakku hapri dan hardi. sedang aku tidur di kasur ruang satunya lagi. hal ini bukan kami (aku dan istriku) sedang pisah ranjang. tapi memang begitulah keadaannya. aku tidak tega tidur bersama2 anak dan istriku di satu kasur karena aku tahu dua anak laki2 ku itu merasa terganggu bila aku juga nimbrung tidur di kasur yang sama.
Bila anakku yang pertama masih hidup, pasti rumah ini akan lebih heboh lagi dengan 3 anak laki2 ku yang lincah dan nakal tapi jenius dan penurut sepenglihatanku. sayang diumur 1 tahun 8 bulan anakku Fakhriy meninggal dunia pada bulan november 2005.

Kembali ke waktu kamis malam jum'at 19 Mei 2011.
Kebiasaan ini terulang terus menerus. tiba2 tubuh ku lemas, mataku berat dan mengantuk. seakan tenagaku terkuras oleh suatu pekerjaan berat di siang harinya. memang di siang tadinya aku berkutat sendiri menyerpis mobilku tanpa bantuan orang lain, tapi bagiku hal itu belum akan menguras habis tenagaku karena kulakukan dengan santai. Selang beberapa menit aku tertidur dan bermimpi. Mimpi yang tak jelas ujung pangkalnya tapi hampir sama dengan mimpi2 yang slalu menghiasi malamku. yaitu mimpi berkelahi dengan makhluk halus. tapi mimpi malam ini aku seakan2 benar2 terjadi. aku tersintak dari mimpi. tubuhku lemas. aku ingat pesan orang tua bila mimpi buruk harus mengambil posisi tidur miring. 
Suasana rumah sepi. kumiringkan badanku ke arah kanan. tiba2 aku merasa lemah sekali. sangat lemah. tetapi pendengaranku terasa sangat kuat. bunyi detak jarum jam dan jantung ku terasa kuat sekali bersahut-sahutan. jam dinding itu berjarak 3 meter dari tempat tidurku, tetapi seolah-olah terdengar lekat menempel di telingaku. aku coba menenangkan diri. tetapi sekujur tubuhku tidak dapat bergerak. suaraku tidak bisa keluar. hanya sedikit bola mataku yang bisa kupaksakan mengintip dari kelopak mataku yang berat untuk dibuka.
KEMUDIAN... keanehan inilah yang terjadi.
aku mendengar rentakan telapak kaki yang berjalan cepat dan sangat banyak bergerak dari jalan depan rumahku. tepatnya dari arah danau dendam tak sudah. dan entah apa yang membuat aku bisa melihat menembus dinding rumahku dan menyaksikan segerombolan mahluk berjalan, melompat, dengan cepat mengarah ke tempat ku. Namun bentuk mahluk itu masih samar-samar. aku alihkan pandanganku segera. tapi dalam hitungan detik tiba2 aku mendengar hentakan kaki itu telah sampai di depan rumahku, kemudian masuk, menuju kamarku dan ia berada tepat didepan mataku dan langsung melompat ke atas kasurku dan berada di belakangku yang sedang tidur miring. Hanya ucapan 'LAILAHA ILLALLAH" yang bisa kuteriakkan dalam hati. semakin keras... semakin keras.. dan khirnya bibirku sanggup meneriakkannya walaupun bibirku hanya bisa kugerakkan setengah. aku berteriak berharap istri ku mendengar. Teriakan ku sebenarnya sudah sekuat tenaga, tapi yang keluar dari mulutku mirip lolongan merintih mengucap 'LAILAHA ILLALLAH". Alhamdulillah aku bersyukur istriku mendengar jeritan ku. langsung menujuku dan menyentuhkan tangannya di bahuku. Sekejap mata aku terbangun dan langsung terduduk mengucap "Alhamdulillah". Aku sudah terbiasa dengan kejadian ini. Dan sudah kuberitahu pada istriku bila aku diganggu oleh mahluk halus seperti itu cukup menyentuh tubuhku maka aku akan terbebas dari gangguannya. 
Akan tetapi ulah mahluk itu belum terhenti disitu. Selang beberapa menit aku bercerita tentang kejadian itu pada istriku, anakku Hardi (umur 2 tahun setengah) tiba2 menjerit keras sekali. Tanpa pikir panjang aku menyuruh istriku menghidupkan lilin di kamarnya (kamar anakku) dan di dekat kasurku. Gangguan mahluk itu langsung lenyap. Anakku tertidur pulas lagi. Dan aku pun sudah tertidur lagi sampai pagi hari ini.
Ide menghidupkan api lilin (atau api lainnya) itu dulu muncul sewaktu kelahiran anak pertamaku (Fakhriy Alm) yang terus menerus menangis ditengah malam, terutama senin malam selasa dan kamis malam jum'at. Seakan ada yang membisikkannya tepat ditelingaku dengan suara lantang "HIDUPKAN API". dan juga malam tadi. Suara itu muncul kembali membisikkan hidupkan api.
Aku kembali mengingat2 bentuk mahluk halus yang mengganguku malam tadi. bentuk wajahnya tidak begitu nyata akan tetapi tirus segitiga. berjalan seperti anjing (merangkak tetapi seperti merayap cepat). yang tampak sekali tepat didepan mataku adalah bentuk kaki makluk itu yang berwarna coklat tua gelap, kurus tak berdaging dan bertelepak kaki panjang. Walaupun hanya sekian detik aku melihat mahluk itu namun bayangan sketsanya masih terukir jelas di mataku. Wallahu'alam.